Nats : Imamat 16 (Hari Raya Pendamaian)
Kitab Imamat bisa dikatakan sebagi salah satu dari berbagai
kitab yang paling membosankan. Banyak orang mengira bahwa kitab ini tidak ada
relevansi nya dengan zaman kita hidup sekarang. Tradisi-tradisi dan peraturan
yang dulu dilakukan tidak lagi berlaku sekarang ini. Jadi seringkali kitab ini
diabaikan. Namun, lewat firman Tuhan kali ini, kita mau belajar kitab Imamat
sebagai bayang-bayang atau gambaran mengenai Kristus itu sendiri. Kita juga mau
belajar bahwa ternyata kitab ini juga tidak kalah penting seperti kitab-kitab
lainnya.
Ada 4 manfaat mempelajari kitab Imamat:
1. Semakin disadarkan akan kekudusan Tuhan. Kalau baca
Imamat, banyak sekali peraturan mengenai kekudusan, hal-hal yang najis atau
haram, hal tentang pengudusan diri, pengakuan dosa dan melakukan ritual
persembahan korban sebagai penebusan, itu semua dilakukan karena Allah maha
Kudus sehingga haruslah kita kudus. Contohnya baca Imamat 11:44-45.
2. Semakin takut & tidak sembarangan. Banyak peraturan
juga mengenai kekudusan yang harus ditaati, jika tidak konsekuensinya mati seperti
kisah dua anak Harun yang mati (Imamat 10:2). Jadi melalui kitab ini, kita
belajar untuk tidak sembarangan menghadap hadirat Allah, ataupun dalam
menjalani hari-hari kita sebagai orang percaya kita akan lebih taat dan takut
akan Allah.
3. Semakin mengasihi & menghargai sesama. Kitab ini juga
berbicara mengenai hubungan dengan sesama seperti perlakuan terhadap orang
miskin, perkawinan atau hubungan suami istri.
4. Semakin menghargai dan mengasihi Kristus. Nah poin ke 4
ini yang akan lebih dibahas lebih lanjut dari nats Imamat 16.
Hari Raya Pendamaian
Hari terbesar orang Israel adalah Hari raya pendamaian (The day of Antonement). Dikatakan bahwa
hari ini adalah sabat dari hari sabat (Sabath
of sabath). Hari Sabat saja dikatakan hari yang sangat penting bagi agama
Yahudi waktu itu, terlebih lagi sabat dari hari sabat. Dalam waktu sekali
setahun yakni hari ke sepuluh bulan ke-7, Imam Besar harus masuk ke dalam ruang
maha kudus. Imam Besar tersebut yakni Harun pada waktu itu haurs melakukan
ritual penyucian diri sebelum masuk ke dalam ruang maha kudus. Ruang maha kudus
itu tidak boleh sembarang orang yang masuk, hanya boleh Imam Besar dan itupun
Imam Besarnya harus menyucikan diri terlebih dahulu dan mempersembahakan korban
penghapusan dosa baginya sendiri dan keluarganya (ay.6).
2 Ekor Kambing
Harun kemudian harus membuang undi atas kedua kambing jantan
dan membuang undi atas kedua kambing itu. Sebuah undi bagi Tuhan dan sebuah
bagi Azazel. Kambing jantan yang kena undi bagi Tuhan akan diolah dan
dipersembahakn sebagai korban penghapusan dosa. Sedangkan kambing jantan yang
kena undi bagi Azazel, akan dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun. (Nb: Azazel
dari beberapa penafsir/ilmuwan ada yang mengatakan bahwa artinya nama Iblis dan
ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama tempat yang mysterious, kejam, dan
tidak bertuan.)
Kambing jantan yang kena undi bagi Azazel itu disebut juga
dengan scapegoat (kambing hitam
walaupun sebenarnya tidak bewarna hitam). Nasib kambing itu akan jadi seperti
ini: Harun akan meletakkan tangannya diatas kepala kambing tersebut dan
menyebutkan dosa-dosa orang Israel satu persatu selama satu tahun itu (transfer
kesalahan/dosa ke kambing), kambing jantan itu mengangkut segala kesalahan
Israel, lalu kambing itu dibawa ke padang gurun atau sejauh-jauhnya dari
perkemahan bangsa Israel dan dilepas (note: kambing bukan seperti anjing yang
bisa pulang sendiri setelah dilepas jauh dengan alat penciumannya yang tajam).
Apa makna dari nats ini?
1. Sosok Imam Besar
Penebusan dosa di hadapan Allah perlu mediator. Zaman dulu
Imam Besar lah sebagai mediatornya. Dosa manusia akan membuat kita mati jika
kita dekat dihadirat Tuhan. Mediator haruslah orang yang suci, sehingga ia
tidak mati dan bisa berhubungan dengan Allah. Sosok Imam Besar yakni Harun
adalah bayang-bayang peran Imam Besar kita yang sejati yaitu Yesus Kristus. Tidak
ada yang sempurna selain Yesus, Harun masih belum sempurna. Harun membawa
korban penebusan untuk menghapus dosa-dosa, namun sesungguhnya korban itu tidak
dapat sepenuhnya menghapus dosa, tetapi hanya membersihkan kenajisan umat
Israel secara fisik. Kalau Tuhan mau mengampuni umat Israel itu pun karena
anugerah Tuhan. (Ibrani 9:13), tetapi Yesus mengorbankan nyawanya untuk menebus
dosa kita secara total. Itu sebabnya
kita tidak perlu membawa kambing setiap kita ke gereja, karena Yesus telah
membawa darahnya sendiri. Ingat ketika Yesus menghembuskan nafas terakhirnya,
tirai yang membagi ruang kudus dan mahakudus robek, yang merupakan symbol penting
dimana sekarang kita bisa berhadapan dengan Bapa di Sorga melalui pengorbanan
Kristus.
2. Kedua Ekor Kambing
Mengapa perlu ada 2
ekor kambing? Mengapa tidak hanya kambing yang sebagai korban tebusan? Tetapi harus
ada kambing yang harus mengangkat segala kesalahan umat Israel?
Kedua kambing tersebut menunjukkan:
1.Kambing pertama
menunjukkan Yesus mengampuni kita (kambing penebusan dosa : Yesus menebus dosa
kita).
2. Kambing kedua yang diserahkan kepada Azazel itu menunjukkan apa
yang Yesus lakukan. Yesus bukan sekedar mengampuni kita, tetapi Yesus melupakan
dosa kita (itu sebabnya kambing hitam itu dibawa jauh-jauh) artinya Dia tidak
akan memperhitungkan dosa-dosa kita.
Ayat-ayat alkitab perjanjian lama :
Yes 44:22 “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”
Mikha 7:19 “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.”Yes 38:17 “Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu”Yes 31:34 “…sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”Maz 103:12 “sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.”
Ayat di perjanjian baru :
2 Kor 5:19 “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”
Kol 2: 13-14 “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.”
Undangan : Bersyukur dan Bebas
Tuhan telah menghapus dosa kita secara
total dan tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa kita. Maka seharusnya kita hidup
dengan hati yang bersyukur dan bebas.
Belajarlah untuk bersyukur dan
mengingat akan anugerah Tuhan atas hidup kita. Jangan jadi orang Kristen yang
tahunya hanya menuntut, namun isilah hari-hari dengan ucapan syukur kepada
Tuhan. Bersyukur merupakan suatu alat ukur untuk melihat bagaimana kondisi
kerohanian kita. Bukan hanya bersyukur, tetapi juga bebas. Bebas dari
intimidasi masa lalu kita. Kalau Tuhan saja mengampuni dan melupakan dosa kita,
seharusnyalah kita tidak boleh membiarkan diri kita terintimidasi dengan
dosa-dosa masa lalu kita.